Sejarah Desa

Sejarah asal muasal desa seringkali tertuang dalam dongeng-dongeng yang diwariskan secara turun temurun dan disampaikan dari mulut kemulut, Sehinggga sulit dibuktikan kebenaranya secara fakta.

Dongeng tentang asal muasal Desa Dahor diantaranya yang paling populer adalah pada masa penjajahan Belanda banyak para pejuang yang merantau, salah satu daerah perantauan adalah Tuban. Dalam perjalanan ke Tuban para pejuang berhenti dan beristirahat untuk mencari tempat yang aman. Salah satu tempat peristirahatan pejuang adalah daerah perbukitan di sebelah utara yang berada di daerah Dahor ( Sekarang ). Di daerah tersebut para pejuang menemukan sebuah tempat pemukiman warga yang belum ada pemerintahan desa. Pada saat para pejuang melintas mencari tempat istirahat, para pejuang melihat sebuah keluarga yang sedang makan bersama, walaupun belum saling mengenal keluarga tersebut menyapa dan sembari menawari para pejuang untuk ikut makan bersama dengan bahasa jawa “ Monggo Dahar “ dan peristiwa tersebut mebuat para pejuang yang banyak dari luar daerah selalu teringat kata “ Dahar “ tiap kali melintas atau singgah di daerah tersebut akhirnya para pejuang tersebut menamai daerah tersebut dengan “ Dahor “ (Dahar).

 

Sejarah Pemerintahan Desa :

Dari Zaman Penjajahan Belanda dan sampai sekarang Desa Dahor terbagi dalam dua Dusun yang terdiri dari Dusun Sumberagung dan Dusun Sambungrejo, tiap Dusun dipimpin oleh Kepala Dusun ( Kamituo )

Adapun kepala desa yang pernah menjabat hingga sekarang adalah sebagai berikut:

  1. Kepala Desa Pertama Bariman;
  2. Kepala Desa Kedua Sotiko;
  3. Kepala Desa Ketiga Kukoh
  4. Kepala Desa Keempat Padin;
  5. Tahun 1885 – 1955, Desa Dahor dipimpin oleh Tariman;
  6. Tahun 1955 – 1978, Desa Dahor dipimpin oleh Suto Diharjo;
  7. Tahun 1978 – 1998, Desa Dahor dipimpin oleh Rasdam;
  8. Tahun 1998 – 2012, Desa Dahor dipimpin oleh Sudibyo;
  9. Tahun 2012 – 2018, Desa Dahor dipimpin oleh Supandi;
  10. Tahun 2019 – Sekarang, Desa Dahor dipimpin oleh Mulyono, S.Sos.;